Strategi Pemasaran Produk Peternakan di Era Digital

 

Strategi Pemasaran Produk Peternakan di Era Digital

Di era digital yang serba cepat dan terhubung ini, strategi pemasaran produk peternakan telah mengalami transformasi besar. Dengan lebih dari 132,7 juta pengguna internet di Indonesia pada tahun 2016, dan angka tersebut terus bertumbuh, peluang untuk memasarkan produk peternakan secara digital semakin terbuka lebar.


Salah satu kunci sukses dalam pemasaran produk peternakan di era digital adalah integrasi antara pemasaran offline dan online. Sebuah studi kasus pada CV Langgeng Tani Makmur menunjukkan bahwa kombinasi antara teknik personal selling dan direct marketing dengan pemanfaatan marketplace dan media sosial dapat meningkatkan penjualan dan membangun loyalitas pelanggan. Marketplace khusus untuk produk susu sapi perah dan media sosial seperti Facebook dan WhatsApp digunakan untuk menyediakan informasi lengkap tentang produk dan promosi, sementara membangun relasi dan kedekatan personal dengan pelanggan.


PT X, sebagai salah satu perusahaan marketplace ternak online, telah menggunakan sistem pemasaran online berbasis e-commerce untuk menghubungkan mitra (investor perumahan, mitra bisnis, anggota, dan petani) dengan konsumen. Produk yang dipasarkan meliputi domba (gembel, garut, merino) dan sapi (ongol, hisar, simmental), dengan penekanan pada ketersediaan produk dan pemeliharaan kualitas sebagai strategi utama.


Tantangan dalam pemasaran digital tidak dapat diabaikan, seperti investasi finansial yang besar, kebutuhan akan keahlian khusus, dan risiko keamanan data. Namun, dengan strategi yang tepat, peluang untuk peningkatan produktivitas, efisiensi biaya, dan daya saing sangatlah besar. Teknologi digital memungkinkan otomatisasi proses produksi, pemantauan kesehatan ternak, dan manajemen pakan, yang pada akhirnya dapat meningkatkan produktivitas peternakan.


Pemasaran digital juga membuka pintu bagi produsen untuk tidak hanya memasarkan produk mereka tetapi juga berkomunikasi dengan calon konsumen secara online, memungkinkan interaksi yang lebih dinamis dan responsif terhadap kebutuhan pasar.


Di masa pandemi, digitalisasi produk peternakan menjadi semakin penting. Menjual melalui platform digital tidak hanya memungkinkan peternak untuk tetap beroperasi tetapi juga menjangkau audiens yang lebih luas, memanfaatkan fakta bahwa Indonesia adalah salah satu negara dengan pengguna internet terbanyak kelima di dunia.


Dengan memanfaatkan strategi pemasaran digital yang efektif, peternak dapat mengatasi berbagai tantangan dan memanfaatkan peluang yang ada untuk berkembang di era digital. Ini adalah waktu yang menarik bagi industri peternakan untuk berinovasi dan berkembang, memanfaatkan kekuatan teknologi untuk mencapai kesuksesan yang berkelanjutan.